WHY?

Halo. Balik lagi! Karna saya stress kerjain tugas sekolah, saya mau istirahatkan pikiran dengan nge-blog. Yah, seperti biasa, hanya ingin berbagi cerita dan pikiran, hal-hal yang random, atau curhat…

Saya mau ngeluh, boleh ya? Iya lah, blog ini isinya kan keluhan semua! HAHAHA! Entah mengapa, saya semakin tersiksa dengan lingkungan yang mengharuskan saya berbaur dengan orang-orang banyak. Pada dasarnya, saya benci keramaian. Canggung, itu mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya ketika saya harus berhadapan orang banyak. Sungguh tidak nyaman. Tapi, apa boleh buat? Keadaan yang memaksa saya untuk mengubah sikap. Untuk menghindari ke-canggung-an itu, saya pun mencoba masuk organisasi sekolah. Saya masuk organisasi sudah sedari kelas X. Iya lah, waktu itu rasanya mau mati karna ndak kuat sama sociality, yang akhirnya, saya mencoba mengembangkan diri dan merubah sikap melalui organisasi. Saya pun masuk OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), dan ESPEAK/X-PECT (club debat bahasa Inggris). Well, setelah setahun ini, saya sudah mulai bosan. Mengapa? Saya benci sama pengurus dan anggotanya. Di OSIS, saya pikir di situlah orang-orang disiplin dapat saya temukan. Ternyata tidak sama sekali. Pengurusnya bahkan sering terlambat ketika kita harus rapat. Ketua selalu memberi ancaman, bahkan pernah saya push up 15x di depan seluruh pengurus karena saya datang terlambat (sesuai dengan peraturan rapat), dan tahu apa yang saya dapatkan setelah itu? Ketuanya bilang, “hahaha, kenapa push up! Becanda!!!” hih! Saya paling tidak suka dipermainkan. Kata teman-teman saya sih, saya terlalu menganggap semuanya serius, jadilah saya sering jadi bahan lelucon pengurus OSIS, seperti dibohongi harus pakai ini rapat nanti, bawa ini, harus begini, yang sebetulnya ternyata hanya bercanda, bagi saya… hal itu tidak ada lucunya sama sekali. Apalagi, ada beberapa pengurus yang seangkatan dengan saya, yang ‘mungkin’ saja, mereka keracunan dengan definisi ‘kepemimpinan’. Seakan-akan, mereka harus dihormati semua warga sekolah, “woi, nih, gue anak OSIS!” padahal, bagi saya, mereka terlihat lucu dengan lagak dan attitude mereka yang ingin terlihat berkelas, justru membuat mereka seperti anak TK yang baru dapat nilai ulangan 100. HAHAHA.

Di ROHIS? Well, di sini saya menemukan teman-teman yang baik. Namun, saya kecewa, karena mereka malas. Setiap tarbiyah, saya selalu berusaha untuk selalu hadir, mengikuti seluruh lomba, dan mengikuti seminar-seminar, tapi selalu saja hanya 2-3 orang yang selalu saya temui. Giliran ada acara yang mengharuskan anggotanya jadi panitia, semuanya baru hadir. Astaga.

ESPEAK? Hih. Ini entah club, ekskul, organisasi atau apa. Ketuanya ndak pernah ngurus, padahal dia sendiri yang bilang mampu mengurus. Ya sudah deh, terserah dia. Saya juga sudah bosan liat orang yang omongannya tidak ditepati.

 

BOSAN. Mungkin itu yang selalu ada di benak saya. Saya bosan liat manusia-manusia di sekitar saya. Mereka melakukan hal-hal yang membuat saya mual, tidak masuk di akal saya, dll. Saya bahkan sering bertanya-tanya, “mengapa saya masih di sini? Apa yang saya perbuat?”

Kalau saya boleh complain, mungkin tidak akan ada habisnya, seperti:

Mengapa saya harus tersenyum pada semua orang yang saya temui? Well, Ibu bilang, itu adalah salah satu cara untuk menjaga tali silaturahmi yang paling mudah. EMANG HARUS, YAH? Pft.

Mengapa orang-orang di sekolah sulit mencerna kata-kata saya?

Mengapa saya dianggap aneh? Saya normal. Melakukan hal yang normal.

Mengapa saya di cap anak yang galau? HIH, PADAHAL CUMA MAU CARI TEMPAT YANG TENANG, ITU SAJA, KOK. -._.-

MENGAPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA?!

 

Hening sejenak….

 

Dan, daripada saya nantinya sinting karna manusia-manusia itu, lebih baik saya terima saja, lah. Ya sudah, lah. Mau gimana lagi? Kalaupun boleh milih, saya lebih pingin ketemu alien dan berteman sama mereka. Atau, menemui semua kembaran saya, entah di mana mereka berada. Saya malas, malas ngomong sama orang yang bahasannya monoton, pingin sekali rasanya ketemu di sekolah sama manusia unik. Tiap hari, di sekolah… saya lebih suka cari tempat yang tenang, sendiri, lalu buat jadwal aktivitas, hitung pengeluaran dan pemasukan uang jajan, atau menulis apa-apa yang pingin saya beli. MWAHAHAHAH. Di kelas, saya selalu ngeliat ke jendela, berharap ada Om Batman atau Abang Spiderman mau tolong saya keluar dari kelas, atau saya sendiri yang lompat dari jendela kemudian terbang ke langit. *sigh*

Oh iya, sekarang saya sudah lepas tanggung jawab sama OSIS. Sebentar lagi, saya akan mengembalikan almamater! Yippi. Sekarang, saya lagi daftar PMR. Karna saya tahu, persaudaraan di PMR itu kuat sekali, apalagi anggota PMR yang saya kenal semuanya orang-orang yang benar-benar berjiwa kepemimpunan, dan berharap banyak saya bisa menghilangkan ke-awkward-an saya selama ini. CAYO! HAHAHA!

Leave a comment